Anemia kehamilan
Pengertian anemia
Anemia adalah kondisi
dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau
massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa
oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto, 2007).
Etiologi
Anemia
Anemia dapat disebabkan
oleh beberapa faktor (Tarwoto,2007), diantaranya :
a. Faktor
genetik seperti thalasemia, hemoglobinopati, abnormal enzime glikolitik
b. Kekurangan
nutrisi atau malnutrisi
c. Perdarahan
d. Faktor
imunologi
e. Infeksi
seperti malaria, sepsis gram negatif, toksoplasmosis
f. Obat-obatan
dan zat kimia seperti kontrasepsi, antimetabolis, zat kimia toksik
g. Trombotik
trombositopenia purpura dan syndrome uremik hemolitik
h. Penyakit
kronis seperti infeksi kronis, penyakit ginjal atau hati, neoplasma
Tanda
gejala anemia
Tanda
gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain : ibu mengeluh lemah, pucat,
mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia
defisiensi (Sarwono, 2009).
Anemia dapat
menyebabkan tanda dan gejala (Varney, 2006) yaitu:
a. Letih,
sering mengantuk, malaise.
b. Pusing,
lemah.
c. Nyeri
kepala
d. Luka
pada lidah.
e. Kulit
pucat.
f. Membran
mukosa pucat (misal konjungtiva).
g. Bantalan
kuku pucat.
h. Tidak
ada nafsu makan, mual dan muntah
Riwayat yang berhubungan dengan potensi kelainan
hematologi (Varney, 2006) sebagai berikut:
a. Riwayat
anemia karena kekurangan zat besi.
b. Penyakit
sel sabit.
c. Menderita talasemia atau
riwayat talasemia dalam keluarga.
d. ITP
(Idiopathic thrombocytopenic purpura).
e. Gangguan
perdarahan
f. Riwayat
pengobatan
g. Kehamilan
sebelumnya disertai peningkatan perdarahan (akibat episiotomi, insisi
sesaria, atau untuk terapi darah, atau memar pada lokasi pemasangan infus).
h. Jika
anak sebelumnya mengalami perdarahan, misal setelah sirkumsisi.
i. Infeksi
HIV (terkait erat dengan anemia dan sindrom seperti ITP).
j. Riwayat
diet
1) Sumber
makanan kaya zat besi
2) Pica,
misal mengidam berlebihan dan ingin memakan bahan makanan atau sesuatu seperti
tanah liat atau kotoran, zat pati, es.
Anemia dalam
kehamilan
Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5g% pada trimester 2 (Sarwono, 2009).
Perubahan fisiologis yang alami terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi
jumlah sel darah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutama
terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan jumlah sel darah
merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi,
tetapi jumlahnya seimbang dengan peningkatan volume plasma. Ketidak seimbangan
ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb (Varney, 2006).
Pada ibu hamil anemia juga disebabkan oleh salah satu
keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin
menurun. Sebagai akibatnya, ada penurunan transportasi oksigen dari paru ke
jaringan perifer (Waryana, 2010).
Klasifikasi
anemia dalam kehamilan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurt
(Soebroto,2009) sebagai berikut :
a. Anemia
defisiensi zat besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi
dalam darah. Anemia ini terjadi pada sekitar 62,3% pada kehamilan, merupakan
anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh
kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan resorpsi,
gangguan-gangguan atau karena besi keluar terlampau banyak dari badan, misalnya
pada perdarahan. Keperluasan besi bertambah dalam kehamilan terutama pada
trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita hamil 17 mg, juga untuk
wanita menyusui 17 mg.
Tanda
dan gejala :
1) Rambut
rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan mudah patah,
2) Lidah
tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis algularis,
pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.
Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan zat
besi, misalnya dengan perbaikan pola makan atau pemberian tablet besi.
b. Anemia
megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan.
biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi
vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
Gejala-gejalanya :
1) Malnutrisi
2) Glositis
berat (lidah meradang, nyeri)
3) Diare
4) Kehilangan
nafsu makan
c. Anemia
hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi pada sekitar 8%
kehamilan. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan
pasti. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut
telah selesai masa nifas maka anemiaakan sembuh dengan sendirinya.Dalam
kehamilan berikutnya ia mengalami anemia hipoplastik lagi.
Ciri-ciri:
1) Pada
darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom,
tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12.
2) Sum-sum
tulang bersifat normblastik dengan hipoplasia
eritropoesis yang nyata.
d. Anemia
hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau
pemecahan sel darah merah yang lebih cepat daripada pembuatannya. Gejala utama
adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan,
serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ fital.
Anemia ini terjadi pada sekitar 0,7% kehamilan.
Pengobatan tergantung pada jenis anemia himolitik serta penyebabnya. Bila
disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat
penambah darah. Namun pada jenis obat-obatan, hal ini tidak memberihasil.
Wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil.
Apabila hamil, biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya, mungkin pula
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia.
Patofisiologi anemia pada kehamilan
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
oleh karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II
kehamilan, dan maksimum dimulai pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar
1000ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3bulan setelah
partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang
menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron (Yeyeh,2010).
Diagnosis
anemia kehamilan
Untuk
menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa.
Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkuang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli, dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III (Proverawati, 2010).
Pemeriksaan
dan pengawasan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Hb 11
gr% :
tidak anemia
b. 9-10
gr% :
anemia ringan
c. 7-8
gr% :
anemia sedang
d. <
7
gr% :
anemia berat
Penatalaksanaan
anemia pada ibu hamil
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan
dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan
sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga
asam folat. Dosis pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak
120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar
hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya
pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
a. Meningkatkan
konsumsi makanan bergizi.
Perhatikan
komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang banyak mengandung
besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu juga
makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat
untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari
nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap
dengan baik oleh usus.
b. Menambah
pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah (tablet
besi/tablet tambah darah).
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu :
1) Minum
tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena
dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi
berkurang.
2) Kadang-kadang
dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa tidak
enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
3) Untuk
mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan malam, menjelang
tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan
buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
4) Simpanlah
tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung,
jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan
rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum
5) Tablet
besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah.
c. Mengobati
penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti : kecacingan, malaria
dan penyakit TBC.
Dampak anemia dalam kehamilan
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut
penelitian tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia
juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup
mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuaensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal
meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada
wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis
tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan
yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus,
partus immatur atau prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama,
perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap
infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin
(dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar